let us eat drink and be merry

All around the world in four days.

0. On Thursday I had a dinner with some ISCF friends from my batch (particularly those who are still wandering around NTU) in Ayam Penyet Ria and a Hong Kong dessert stall (I forgot its name) in Jurong Point. Ming initiated the event by sending an email to all of us, but in the end we settled everything through text messages (!). Really blessed by the conversation during dinner and dessert.

IMG_0077

1. I went to NUS-ISCF fellowship on Friday to speak to the first year students. It’s my first time being there, and it means I’ve gone to NTU-, NUS-, and SMU-ISCF fellowship, each having their own uniqueness. SMU’s is small and sweet and the students really like to talk, NUS’s is bigger yet I can’t say much for now, and NTU’s is large — but it’s still sweet (bias alert!). There were around 25 students who came to the fellowship, and all of us sat in a huge circle (it was reminiscent of NTU prayer meeting).

2. Pas ngebawain bahannya, gw melihat Pras mengangguk-angguk, dan keesokan harinya setelah PP ia juga bilang bahwa cukup ok pembawaannya. Yang kaya begini kadang bikin bingung, soalnya yang penting kan audiens primernya yang mengerti (sementara Pras observer). Tapi gw sendiri cenderungnya juga ngeliatin respon observernya juga sih, dan memang menjadi bahagia dan assured kalo liat Pras ngangguk-ngangguk. Anyway this is perhaps one thing to note for future talks.

3. Setelah PU, kami makan malam bersama di Clementi: gw, Ming, Alison, Hezron, dan Ridwan (don’t ask me why the last two came to NUS). It was a very fun conversation. I guess that night Ming, Hezron, and Ridwan knew the other side of me and Alison; the evil one.

4. Sabtu pagi sebenarnya gw pengen ke SKS terlebih dahulu sebelum pergi ke acara FESIM di NBC, untuk membelanjakan book voucher yang dikasih sama anak NUS kemarin (baru saja dikasih kemarin padahal… parah bener). Thankfully gw inget kalau biasanya SKS ada end-of-year sale, dan karena itu bakalan rugi kalau beli sekarang, jadi ga jadi pergi ke SKS (I will let you know when it happens).

5. Berbagai acara di NBC sendiri (banyak bener acara di NBC hari itu, bener-bener ‘world student day’) dimulai dengan Sharing and Support for FESIM, yang diadakan untuk mendukung rencana FESIM untuk menambah satu staf senior baru yaitu Ci Mel. Bener-bener terharu dengan banyaknya orang yang datang ke acara tersebut. Dan terharu juga pas denger sharingnya Ci Mel kemarin.

6. Habis itu sebenarnya ada pembinaan untuk mission trip, cuma pada saat yang bersamaan ada ketemuan dengan Bang Denni Boy juga yang sedang berkunjung kesini. Dan akhirnya aku mengikuti yang ketemuan dengan Bang Denni. Ia menceritakan kepada kami mengenai update bantuan kemanusiaan ke Padang dan juga mengenai rencana studi lanjutnya di TTC nanti tahun depan.

7. Kemudian aku menemani Bang Denni ke GPBB, soalnya dia bakal menjadi pembicara di PP. Kami sempat mampir dulu di toko buku BGST, karena ada yang nitip Alkitab NIV sama dia. Now you know what does temptation mean when you feel exactly the same way every time you went to a bookstore. I didn’t succumb to it, though (it means twice in a day!).

8. Kami sampai di GPBB cukup tepat waktu, sekitar lima belas menit sebelum PP dimulai. Temanya hari itu ‘There is no salvation outside the church?’, sebuah dogma tradisi Katolik Roma yang juga populer dengan istilah Latin-nya extra ecclesiam nulla salus. And I believe the approach of Bang Denni is ingenious. Instead of trying to explain what the ‘church’ means in order for the phrase to be true (the more common Protestant approach; say, with differentation between visible and invisible church), Bang DBS mutated what does ‘salvation’ means, then, in order for the phrase to be true. And he did it with a re-reading of the Ephesians.

8a. I’ve planned to do the same thing, actually, but I didn’t manage to finish it: Kita, kamu, dan kami — salah satu poin yang dibicarakan oleh Bang Denni kemarin. [1] [2]

8b. Salah satu yang spot-on adalah betapa terkadang kaum Injili menekankan doktrin keselamatan sampai-sampai yang lain, yang sebenarnya mungkin lebih sentral, menjadi terabaikan. Contohnya adalah mengenai Allah Tritunggal dan mengenai inkarnasi. Terkadang pemahaman kita mengenai kedua hal ini sangatlah miskin. Padahal, pemahaman kita mengenai hal-hal ini sebenarnya akan mempengaruhi bagaimana kita memahami keselamatan itu sendiri.

9. And, of course, the re-reading is based on a Wrightian approach. Indeed, we drank from the same fountain, from Durham all the way to Singapore. Bang Denni sendiri mengajukan proposal tesis yang berhubungan dengan N. T. Wright, dan aku sangat excited karena diajak pula untuk membantu research-nya nanti.

10. Somehow merasa kurang nyaman pas bagian pengakuan dosa dan berita anugerah; mungkin karena bagian-bagian ini sudah identik dengan liturgi ibadah hari Minggu.

11. Setelah PP kami makan bersama di seberang gereja. Dan ujung-ujungnya baru selesai jam 930 malam. Yang masih ada waktu itu ada gw, Alison, Ci Aini, Ci Enni, Tobi, Eko, sama Bang Denni. Saya sangat suka sekali dengan bagaimana Bang Denni berelasi dengan kami, terkesan begitu natural dan mudah membaur.

12. Setelah itu aku ketemu Abed di JP karena kami janjian untuk supper jam 10 malam. Ia baru kembali dari City untuk membeli barang keperluan project-nya. Aku ajak KTB-ku dan Septian Budi, cuma yang bisa cuma Abed dan Adhi (dan Sept-Bud). Terus Adhi juga ajak temen-temen belajarnya kemarin: Aston, Ezra, Cint, Monic, Icin (pas dinner paling muda, pas supper paling tua…). Dan ujung-ujungnya baru selesai jam 1230 malam, sampai-sampai mereka perlu naik taksi (pas sih, dua taksi).

12a. Dan somehow nggak bisa tidur abis itu; Minggu pagi bangun agak-agak blur. Very weird. I was really tired yet I couldn’t sleep.

13. Setelah ibadah hari ini, aku ngobrol-ngobrol dengan Bang Yulius. Ia lulusan UI tahun 2000, dan menjadi staf Perkantas Jakarta mulai tahun 2001. Sekarang ia sedang mengambil studi MDiv di TTC. Waktu itu ia sempat datang ke PU NTU satu kali (pas KapSel pertama, kalau nggak salah ingat), dan datang pula pas FESIM Day. Sekitar tiga bulan pertama studinya, ia harus mengunjungi berbagai macam gereja tiap minggunya sebagai bagian dari pelajaran Field Education-nya. Setelah selesai, ia mulai beribadah di GPBB. Kalau nggak salah juga, yang pertama itu dua minggu lalu. Dua minggu lalu kami ga sempat makan bersama, dan baru kali ini bisa, dan karena itu bisa ngobrol-ngobrol cukup lama juga.

14. Dan aku sangat menikmati ngobrol-ngobrol dengan Bang Jul, mungkin karena latar belakang afiliasi kami yang serupa (Perkantas/FES). Atau, kembali ke kisah Bang Denni tadi, yaitu memang itu salah satu ciri yang harus dimiliki oleh seorang staf pelayanan mahasiswa/alumni, yaitu kemampuan untuk berelasi yang mengalir dan apa adanya dengan mahasiswa/alumni. Bang Jul sendiri akan menjadi pembicara di PU NTU-ISCF yang terakhir semester ini pada hari Jumat ini (dan ketemuan PKTB baru hari Selasa nanti).

14a. Jangan-jangan salah satu syarat menjadi staf Perkantas itu adalah kemampuan melawak atau melucu (similar: Kak Pet, Bang Denni, Bang Jul; sementara Kak Danny itu ‘lucu’ dengan sense yang berbeda).

15. Dari Bang Jul aku juga baru tahu kalau kelas Gospel of John yang rencananya aku ingin ikuti semester depan itu di TTC ternyata diundur sampai waktu yang tidak ditentukan. It’s definitely another ‘answer’, I guess. The way to go is to continue my phd. The other path is clearly closed (for now?).

16. Pulang dari gereja, istirahat: tidur siang, chatting, google-waving (!! thk u Dun!), etc etc. O happy day.

17. Really, really loved the fellowships in the past few days; thk God. As the hymn goes,

Syukur padaMu, ya Allah, atas s’gala rahmatMu;
Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh.
Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban;
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.

Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra;
Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan kini dan selamaNya!

4 thoughts on “let us eat drink and be merry

    1. yosua

      haha gw langsung ketawa baca comment sept, setuju banget.

      bersyukur lo sep! plus baru tau gw di surga orang masih boleh punya sisi lain: the evil one, hm.. suddenly surga looks fun XD

      Reply

Leave a reply to septian Cancel reply