Perjalanan bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua untuk memasuki tanah Kanaan bukanlah perkara mudah. Mereka baru saja kehilangan Musa, seorang yang telah memimpin mereka selama empat puluh tahun lamanya. Karena itulah, Allah bersabda kepada Yosua, pengganti Musa, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu… janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” (Yos 1.6-9)
Tentunya, ironis bahwa ternyata yang tawar hati adalah penduduk di Yerikho, ketika mereka mendengar apa yang telah Allah lakukan bagi bangsa Israel dari awal perjalanan mereka dari Mesir. Ujar Rahab, ketika menyembunyikan dua pengintai dari Israel, “Ketika kami mendengar [semua hal] itu, tawarlah hati kami…” (Yos 2.11) Bukan saja penduduk di Yerikho, namun semua raja-raja orang Kanaan pun demikian, ketika mereka mendengar bahwa Tuhan telah mengeringkan sungai Yordan sampai bangsa Israel dapat menyeberang (mengulangi pengalaman orang tua mereka yang menyeberangi laut Merah ketika mereka lari dari Mesir): ‘tawarlah hati mereka dan hilanglah semangat mereka menghadapi orang Israel itu.’ (Yos 5.1)
Akhirnya, bangsa Israel dapat merebut kota Yerikho. Walau, tidak mereka ketahui bahwa seorang di antara mereka, Akhan, melakukan apa yang dilarang oleh Tuhan, yaitu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan. Ketika mereka berangkat untuk menempuh pertarungan selanjutnya, kali ini melawan bangsa Ai, mereka mengira bahwa mereka akan menang mudah. Namun tidak disangka mereka justru dipermalukan oleh orang Ai; karena dosa Akhan ini. Kekalahan yang tidak terduga ini mengakibatkan ‘tawar hatilah bangsa [Israel] itu amat sangat.’ (Yos 7.5) Masalah ini akhirnya dapat diselesaikan, dan Allah bersabda kembali kepada Yosua untuk meneruskan usaha Israel untuk merebut bagian tanah Kanaan yang lain. SabdaNya, “Janganlah takut dan janganlah tawar hati…” (Yos 8.1)
Satu minggu masa ujian telah berlalu, masih ada dua minggu lagi. Kawan-kawan, kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.